ingin rasanya aku berteriak “yapp, you’ve gotten in too deep, too deep until even now i don’t know if you still stuck in there..” dan bahkan sekecil getaran di permukaan air itu bisa membuatku blingsatan, membuat segores luka lama terbuka kembali.
tapi lagi-lagi yang bisa kulakukan hanyalah termenung..
“Tentang jalani saja seperti apa nantinya, aku nggak bisa, aku nggak bisa merasa cemburu terus menerus seperti ini. So, let just be friend? ^^”
ugh, seriously? kalimat itu sudah lama sekali.. mungkin bahkan sudah tidak ada artinya bagimu sekarang. tapi masih meninggalkan rasa penasaran di diriku.
apakah aku dipilih hanya karena kamu sudah menyerah terlebih dahulu?
“Sweetie? What’s wrong?”
“Hehehe, ga pa pa kok, cuma sedikit bad mood aja, ntar juga ilang sendiri”
bagaikan déjà vu yang berulang-ulang, luka ini terbuka kembali, tertutup oleh waktu, dan terbuka lagi.. demikian seterusnya. tapi aku terlalu takut untuk bertanya. takut kalau-kalau jawabannya tidak sesuai dengan harapanku, takut kalau dia tidak jujur menjawabnya, dan akhirnya aku tetap terjebak di lubang penasaranku. paling tidak dengan tidak tahu, aku bisa berandai-andai, membuat berbagai macam kemungkinan di otakku..
“… … … Hunny?? Wake upppp!”
“Hah?”
aku merasakan kedua mataku terbuka, dan aku melihat wajah yang tak asing di hadapanku. wajah penuh kekhawatiran, dan akhirnya digantikan oleh wajah penuh syukur.
“Thank God! Akhirnya kamu terbangun juga.”
arrghh, terbangunkah aku? atau justru dibuai dalam mimpi yang lain lagi?
tiba-tiba aku mencium bau egg roll dari bungkusan di sampingku. wohooooo.. baiklaah! sudah kuputuskan. biarpun ini mimpi, paling engga aku harus memakan egg roll itu dulu sebelum berpikir lagi ini mimpi ato bukan! hahahaha ^^
itadakimasuuuuuuu :D
*postingan ga jelas saking ngidamnya ama egg roll. huhuhuhu T.T*